Wednesday, July 16, 2008

Mengapa Indonesia Perlu Sabo?

Kata Pengantar

Lebih dari tiga dekade teknologi Sabo pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1970. Selama rentan waktu tersebut teknologi Sabo telah mengalami perkembangan dengan pesat. Jika pada awal perkembangannya teknologi Sabo hanya diperkenalkan sebagai teknologi untuk mengendalikan material sedimen di wilayah gunungapi, dewasa ini teknologi Sabo tersebut telah pula diterapkan di wilayah nonvulkanik khususnya pada wilayah sungai yang rawan bencana tanah longsor.

Dari hasil pengembangan teknologi Sabo, pada saat ini telah banyak dijumpai bangunan Sabo di beberapa wilayah di Indonesia. Namun, pemahaman akan fungsi bangunan tersebut serta mengapa teknologi ini begitu penting bagi bangsa Indonesia kiranya masih perlu terus disebarluaskan. Buku “Mengapa Indonesia Perlu Sabo” ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi wilayah Indonesia yang berada pada kawasan yang rawan bencana, serta dimaksudkan untuk memberikan pemahaman akan fungsi dan manfaat dari penerapan teknologi Sabo di Indonesia.

Kiranya buku ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi semua pihak, khususnya para pemangku kebijakan untuk memahami dan mengenal lebih jauh tentang kondisi kerentanan wilayah Indonesia serta perlunya penerapan teknologi Sabo dengan arif.


Ir. Chandra Hassan, Dip. HE., MSc

No comments:

Your Ad Here

Selama ini masih banyak anggapan bahwa teknosabo identik dengan pembangunan Sabo dam yang berskala besar dengan beaya yang mahal, bahkan acapkali bangunan tersebut dianggap sebagai monumen manakala fungsinya tidak bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat sehingga dianggap pula bertentangan dengan kaidah ilmu lingkungan.