Friday, July 18, 2008

FAKTOR PEMANTIK BENCANA ALAM

1. POSISI INDONESIA

Posisi Indonesia yang terletak dalam Busur Vulkanik Lingkar Pacifik (Circum Pacific Volcanic Mobile Belt) dan Busur Vulkanik Trans Asiatik (Trans Asiatic Volcanic Belt) sehingga kurang lebih 17 % gunungapi di dunia terletak di Indonesia. Kenyataan ini ditandai dengan adanya tiga zona vulkanik di Indonesia, yakni Zona Pegunungan Alpin (Zona Pegunungan Sunda), Zona Asiatik Timur (Zona Minahasa-Sangir- Ragay), dan Zona Circum Australian (Zona Halmahera-Ternate). Kemudian memunculkan adanya sabuk gunungapi di Indonesia yang
dinamakan volcanic belt.

GUNUNGAPI AKTIF, LEMPENG TEKTONIK, RING OF FIRE


2. INDONESIA TERLETAK PADA KAWASAN HANCURAN

Beberapa daerah di Indonesia merupakan kawasan hancuran karena sesar sehingga memudahkan terjadinya bencana alam sedimen (sediment-related disaster)

Indonesia Volcanic Belt


Kerangka Tektonik (Simanjuntak, 1994)


3. TOPOGRAFI BERBUKIT

Indonesia merupakan negara yang mempunyai topografi berbukit, dimana di beberapa daerah dapat memiliki kemiringan lereng melebihi 30 derajat kondisi ini menyebabkan mudah terjadinya tanah longsor.

4. GARIS PANTAI CUKUP PANJANG

Sebagai negara maritim yang mempunyai garis pantai cukup panjang maka pengaruh laut juga memicu terjadinya abrasi pada pantai dan tsunami.

5. CURAH HUJAN TINGGI
ndonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai curah hujan sangat tinggi. Curah hujan rata-rata per tahun 2000 mm dan di daerah pegunungan dapat mencapai 4000 mm. Oleh sebab itu, Indonesia merupakan salah satu negara terkaya air di dunia.



6. PENGARUH PERUBAHAN IKLIM GLOBAL

Perubahan iklim global ini mengakibatkan terjadinya iklim BAKU BALAS. Suhu udara di permukaan bumi pada tahun 1970 - 1980 relatif panas, dan antara 1980 - 1990 kembali relatif dingin. Perubahan ini terus berlangsung, dan pada awal abad 21 ini suhu udara di permukaan bumi kembali relatif panas, bahkan suhu atmosfer pada pertengahan abad 21 ini meningkat sekitar 3o C. Semua faktor yang mempengaruhi iklim, misalnya matahari dan berbagai fenomena geosfer, baik faktor alam maupun faktor manusia secara baku balas mempengaruhi terjadinya perubahan terhadap iklim global. Matahari berpengaruh langsung terhadap pemanasan terutama jika muncul dinamika di permukaannya, contohnya lidah api dan sunspot.






No comments:

Your Ad Here

Selama ini masih banyak anggapan bahwa teknosabo identik dengan pembangunan Sabo dam yang berskala besar dengan beaya yang mahal, bahkan acapkali bangunan tersebut dianggap sebagai monumen manakala fungsinya tidak bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat sehingga dianggap pula bertentangan dengan kaidah ilmu lingkungan.